DAFTAR ISI
Daftar isi........................................................................................................................... i
Kata
pengantar..................................................................................................................ii
Bab I: Pendahuluan.........................................................................................................iii
1. Latar Belakang
Masalah................................................................................... iii
2. Rumusan Masalah/Permasalahan....................................................................iii
3. Tujuan Penulisan.............................................................................................. iv
Bab II: Pembahasan..........................................................................................................iv
4. Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia.............................................
Bab III: Penutup........................................................................................................... xiii
5. Kesimpulan...................................................................................................xiii
6.Saran................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menolong
kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad
SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA TERHADAP BUDAYA BERBAHASA INDONESIA MAHASISWA S1, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA” yang sebagaimana bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu bagi seluruh bangsa indonesia. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen bahasa Indonesia, sang Penyusun yaitu bapak MAHMUD MUSTARI ,S.pd.,M.pd yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA TERHADAP BUDAYA BERBAHASA INDONESIA MAHASISWA S1, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA” yang sebagaimana bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu bagi seluruh bangsa indonesia. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen bahasa Indonesia, sang Penyusun yaitu bapak MAHMUD MUSTARI ,S.pd.,M.pd yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Takalala,19
november 2013
penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
SEJARAHPERKEMBANGAN BAHASAINDONESIA
BAHASA MELAYU dikenal dalam sejarah sebagai Lingua
Franca.Bahasa melayu Pada Zaman Kerajaanvdigunakan di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. DitemukannyavSriwijaya Bahasa Melayu sebagai BahasaKebudayaan.
bukti-bukti Prasasti pengunaan Bahasa MelayuKuno (Huruf Pranagari):Prasasti di
Kedukan Bukit Tahun 683 M (Palembang);Prasasti Talang Tuwo Tahun 684 M
(Palembang);Prasasti Kota Kapur Tahun 686 M (Bukit Barat);Prasasti Karang
Birahi Tahun 688 M (Jambi).
BAHASA MELAYU MENJADI BAHASA INDONESIAAda
beberapa faktor yang menyebabkan Bahasa Melayudiangkat menjadi Bahasa
Indonesia, yaitu:• Bahasa Melayu , Lingua Franca di Indonesia. Bahasakebudayaan
dan bahasa perhubungan• Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari
dantidak ada tingkatan bahasa• Suku-suku di Nusantara mau menerima bahasa
Melayumenjadi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional• Bahasa Melayu dapat
dipakai sebagai bahasakebudayaan dalam arti yang luas• Bahasa perdagangan•
Bahasa resmi kerajaan.
SEBELUM KEMERDEKAANPenggunaan Bahasa Melayu1.
Penyebaran Agama Islam ke Kepulauan Nusantara memanfaatkanbahasa Melayu sebagai
sarana komunikasi;Dan ikut memperkaya khasanah kosa kata dalam bahasa Melayu2.
Berdirinya Boedi Oetomo (1908)Sebagai alat bertukar informasi dan komunikasi
antara penggerak.Pemerintah Belanda (1908)Mendirikan badan Commissie voor de
Volkslectuur (Taman BacaanRakyat). Diubah Balai Pustaka (1917).3. Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928Kongres Pemuda di Jakarta (1928)Isi Sumpah Pemuda:1. Kami putera
dan puteri Indonesia, mengaku berbangsa yang satubangsa Indonesia;2. Kami
putera dan puteri Indonesia, mengaku bertanah air yang satutanah air
Indonesia;3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan
Bahasa Indonesia
PASCA-19281.
Berdirinya Angkatan Pujangga Baru (1933)“Pembinaan Bahasa dan Kesusastraan
Indonesia”Pelopor Angkatan Pujangga Baru:Sultan Takdir AlisjahbanaArmijn
PaneAmir Hamzah2. Diadakan Kongres I Bahasa Indonesia, Surakarta (Solo),25-28
Juni 1983.3. Jepang berkuasa di Indonesia, 1 Mei 1942.Pemakaian Bahasa
Indonesia sebagai media komunikasi antarPenduduk. Pemakaian bahasa Jepang dan
Pelarangan Tegaspenggunaan Bahasa Belanda.Angkatan Kesusastraan yang dipelopori
Chairul Anwar, Idris, AsrulSani,.Angkatan Kesusastraan dikenal sebagai Angkatan
45
SETELAH KEMERDEKAAN1) 18 Agustus 1945
penandatanganan UUD 1945, pasal 36:Penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara.2) 19 Maret 1947 peresmian Penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)
pengantiejaan van Ophuysen yang berlaku
Huruf ï untuk membedakan antara hurufüsebelumnya.2.1 Ejaan van Ophuysen i sebagai akhiran dan
karenanya harusdisuarakan tersendiri dengan Huruf j untuk menuliskan kata-kataüdipotong seperti mulaï dengan ramai. Huruf oe untuk
menuliskan kata-kata goeroe,üjang,
pajah, sajang, dsb. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema,üitoe, oemoer, dsb. Huruf oeüuntuk menuliskan kata-katama’moer, ’akal.2.2 Ejaan Soewandi
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k,üdiganti dengan u. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2,
sepertiüseperti pada kata tak Awalan di- dan
kata depan di kedua-duanya ditulis serangkaiüanak2. dengan kata yangmengikutinya, seperti kata depan di
pada dirumah, dikebun, disamakan denganimbuhan di- pada ditulis, dikarang.
Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakandj
djalan, djauh J jalan, jauhj pajung, laju Y payung, layunj njonja, bunji Ny
nyonya, bunyisj isjarat, masjarakat Sy isyarat, masyarakattj tjukup, tjutji C
cukup, cucich tarich, achir Kh tarik, akhirPERKEMBANGAN BAHASA INDONESIAMASA
KEMERDEKAAN3) 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian
EjaanBahasa Indonesia dan pembentukan Istilah. Peresmian ejaan baru itu
berdasarkanPutusan Presiden No. 57, Tahun 1972.Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD)Perubahan Huruf.
Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya
sudah terdapatdalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad
asing,diresmikan pemakaiannya.§ v valuta, universitas• Huruf-huruf q dan x yang
lazim digunakan dalam ilmueksakta tetap dipakai. Contohya: Sinar-X• Penulisan
di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagaikata depan dibedakan, yaitu
di- atau ke- sebagai awalanditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkandi atau ke sebagai kata depan ditulis terpisah dengan katayang
mengikutinya.• Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak bolehdigunakan
angka 2. Misalnya: anak-anak
2. Rumusan masalah
1.
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
2. kedudukan dan fungsi bahasa indonesia terhadap budaya
berbahasa
Indonesia mahasiswa S1
3 Tujuan
Penulisan
Penulis melakukan penulisan ini selain
bertujuan memenuhi tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah juga untuk mengetahui
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
1.. KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA
Bahasa
merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan
umat manusia, mengingat manusia sebagai makhluk sosial, makhluk Tuhan yang
tidak bisa hidup tanpa kerja sama dengan orang lain. Bahasa dibutuhkan sebagai
sebuah sarana untuk menghubungkan manusia satu dengan lainnya. Secara umum,
bahasa lebih dikenal sebagai alat komunikasi. Secara teknis, bahasa adalah
seperangkat ujaran yang bermakna yang dihasilkan alat ucap manusia, sedangkan
secara praktis, menurut Keraf (2004:1), bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Berdasarkan pengertian bahasa di atas, dapat dikatakan bahwa bahasa
memiliki dua aspek, yaitu aspek sistem (lambang) bunyi dan aspek makna. Bunyi
bahasa memiliki sistem, artinya tersusun menurut aturan. Sistem bunyi terdapat
pada bahasa lisan, sedangkan sistem bunyi yang digambarkan dengan lambang,
yaitu huruf, ditemukan dalam bahasa tulis. Aspek makna dalam bahasa mengandung
suatu arti/pengertian yang ditimbulkan oleh bentuk bahasa. Hubungan kedua aspek
bahasa tersebut bersifat arbitrer atau manasuka. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2002:88) juga disebutkan bahwa bahasa adalah sistem lambang
bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Hubungan tersebut dikatakan
arbitrer, karena antara bahasa sebagai sistem bunyi dan wujud
benda/konsep yang dilambangkan dengan bahasa itu sebenarnya tidak ada kaitan
langsung. Jadi, hubungan antara bahasa dan wujud bendanya hanya didasarkan pada
kesepakatan antarpenutur bahasa di dalam masyarakat bahasa yang bersangkutan.
Apakah seekor hewan dengan ciri-ciri tertentu dinamakan anjing, dog, hund,
chien, atau canis, itu tergantung dari kesepakatan anggota
masyarakat bahasa itu masing-masing.
Ada pun
beberapa Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia yaitu:
1 .Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Sejak diikrarkan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928,
bahasa Indonesia telah menjadi bahasa nasional. Sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang identitas
nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan alat perhubungan antardaerah
dan antarbudaya
Tidak semua bangsa di dunia mempunyai sebuah bahasa nasional yang
dipakai secara luas dan dijunjung tinggi. Adanya sebuah bahasa yang dapat
menyatukan berbagai suku bangsa yang berbeda merupakan suatu kebanggaan bagi
bangsa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sanggup mengatasi
perbedaan yang ada.
2. Bahasa Indonesia
sebagai Lambang Identitas Nasional
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang
budaya dan bahasanya berbeda. Untuk membangun kepercayaan diri yang kuat,
sebuah bangsa memerlukan identitas. Identitas sebuah bangsa bisa diwujudkan di
antaranya melalui bahasanya. Dengan adanya sebuah bahasa yang mengatasi berbagai
bahasa yang berbeda-beda, suku-suku bangsa yang berbeda dapat mengidentikkan
diri sebagai satu bangsa melalui bahasa tersebut.
3.
Bahasa
Indonesia sebagai Alat Pemersatu Berbagai Suku Bangsa
Sebuah bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa
yang budaya dan bahasanya berbeda akan mengalami masalah besar dalam
melangsungkan kehidupannya. Perbedaan dapat memecah belah bangsa tersebut.
Dengan adanya bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa nasional oleh semua
suku bangsa yang ada, perpecahan itu dapat dihindari karena suku-suku bangsa
tersebut merasa satu. Kalau tidak ada sebuah bahasa, seperti bahasa Indonesia,
yang bisa menyatukan suku-suku bangsa yang berbeda, akan banyak muncul masalah
perpecahan bangsa.
4.Bahasa Indonesia sebagai Alat Perhubungan Antardaerah dan
Antarbudaya
Masalah yang dihadapi bangsa yang terdiri atas
berbagai suku bangsa dengan budaya dan bahasa yang berbeda adalah komunikasi.
Diperlukan sebuah bahasa yang dapat dipakai oleh suku-suku bangsa yang berbeda
bahasanya sehingga mereka dapat berhubungan. Bahasa Indonesia sudah lama
memenuhi kebutuhan ini. Sudah berabad-abad bahasa ini menjadi lingua franca
di wilayah Indonesia.
2. KEDUDUKAN
DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA BAGI MAHASISWA
Bahasa Indonesia
merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa SD, SMP,
dan SMA. Seharusnya para lulusan SMA sudah menguasai atau setidaknya mempunyai
pengetahuan yang memasai tentang Bahasa Indonesia. Namun faktanya, masih
sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia secara maksimal.
Pada masa kini Bahasa Indonesia mulai terkontaminasi oleh bahasa daerah maupun asing. Bahkan terdapat bahasa gaul dengan kata-kata tidak baku. Setelah munculna teknologi komunikasi, banyak orang yang menggunakan singkatan-singkatan yang tidak baku.
Alasan inilah yang membuat Depdiknas RI memutuskan untuk memasukkan Bahasa Indonesia sebagai satu mata kuliah yang wajib diajarkan kepada seluruh mahasiswa dengan tujuan untuk mengasah kemampuan berbahasa Indonesia dan sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa.
Di dalam ruang lingkup kemahasiswaan dibutuhkan komunikasi yang baik dalam berinteraksi antar sesama dan dalam komunikasi tersebut digunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, apalagi berbeda suku, adat, dan daerah asal. Mahasiswa dapat belajar sikap bertutur kata dalam bahasa yang baik dalam kegiatan belajar dan mengajar. Kenyataan ini membuat adanya peningkatan dalam penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai alat komunikasi antar sesama.
Oleh karena itu mengapa pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi dianggap sangat penting untuk diajarkan. Selain menjadi media untuk memupuk rasa memiliki, rasa mencintai, dan menumbuhkan kebanggaan untuk menggunakannya, pembelajaran ini pun dimaksudkan agar setiap mahasiswa selalu merasa memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga, membina, dan melestarikan Bahasa Indonesia.
Tujuan mata kuliah bahasa Indonesia yang diberikan kepada mahasiswa/mahasiswi memiliki tujuan :
1. Menumbuhkan kesetiaan terhadap bahasa Indonesia yang nantinya diharapkan dapat mendorong mahasiswa memelihara bahasa Indonesia.
2. Menumbuhkan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia yang nantinya diharapkan mampu mendorong mahasiswa mengutamakan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambang identitas bangsa.
3. Menumbuhkan dan memelihara kesadaran akan adanya norma bahasa Indonesia yang nantinya diharapkan agar mahasiswa terdorong untuk menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.
Pada dasarnya mahasiswa telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter setiap mahasiswa.
Mahasiswa juga dituntut untuk mengerti bagaimana menulis karya ilmiah dengan Bahasa Indonesia dengan susunan kalimat dan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Dan dapat menuliskan susunan suatu karya ilmiah dengan baik dan benar.
Pada masa kini Bahasa Indonesia mulai terkontaminasi oleh bahasa daerah maupun asing. Bahkan terdapat bahasa gaul dengan kata-kata tidak baku. Setelah munculna teknologi komunikasi, banyak orang yang menggunakan singkatan-singkatan yang tidak baku.
Alasan inilah yang membuat Depdiknas RI memutuskan untuk memasukkan Bahasa Indonesia sebagai satu mata kuliah yang wajib diajarkan kepada seluruh mahasiswa dengan tujuan untuk mengasah kemampuan berbahasa Indonesia dan sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa.
Di dalam ruang lingkup kemahasiswaan dibutuhkan komunikasi yang baik dalam berinteraksi antar sesama dan dalam komunikasi tersebut digunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, apalagi berbeda suku, adat, dan daerah asal. Mahasiswa dapat belajar sikap bertutur kata dalam bahasa yang baik dalam kegiatan belajar dan mengajar. Kenyataan ini membuat adanya peningkatan dalam penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai alat komunikasi antar sesama.
Oleh karena itu mengapa pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi dianggap sangat penting untuk diajarkan. Selain menjadi media untuk memupuk rasa memiliki, rasa mencintai, dan menumbuhkan kebanggaan untuk menggunakannya, pembelajaran ini pun dimaksudkan agar setiap mahasiswa selalu merasa memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga, membina, dan melestarikan Bahasa Indonesia.
Tujuan mata kuliah bahasa Indonesia yang diberikan kepada mahasiswa/mahasiswi memiliki tujuan :
1. Menumbuhkan kesetiaan terhadap bahasa Indonesia yang nantinya diharapkan dapat mendorong mahasiswa memelihara bahasa Indonesia.
2. Menumbuhkan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia yang nantinya diharapkan mampu mendorong mahasiswa mengutamakan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambang identitas bangsa.
3. Menumbuhkan dan memelihara kesadaran akan adanya norma bahasa Indonesia yang nantinya diharapkan agar mahasiswa terdorong untuk menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.
Pada dasarnya mahasiswa telah memahami penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter setiap mahasiswa.
Mahasiswa juga dituntut untuk mengerti bagaimana menulis karya ilmiah dengan Bahasa Indonesia dengan susunan kalimat dan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Dan dapat menuliskan susunan suatu karya ilmiah dengan baik dan benar.
Kedudukan dan fungsi BahasaIndonesia, sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan
antardaerahyaitu: sebagai bahasa budaya
dan bahasa resmi bahasa nasional;antarbudaya;
Dan sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga dan bahasa ilmu
pendidikan.
Sejak
diikrarkan sebagai bahasa Nasional pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, dan
ditetapkan sebagai bahasa negara dalam Pasal 36 UUD 1945, bahasa Indonesia
hingga saat ini telah mengalami perkembangan sangat pesat. Seiring kemajuan
yang dicapai oleh bangsa Indonesia di era global saat ini, peran Indonesia
dalam pergaulan antarbangsa juga telah menempatkan bahasa Indonesia sebagai
salah satu bahasa yang dipandang penting di dunia.
Pada
2009 lalu, bahasa Indonesia secara resmi ditempatkan sebagai bahasa asing kedua
oleh pemerintah daerah Ho Chi Minh City, Vietnam. Kemudian, berdasarkan data
Kementerian Luar Negeri pada 2012, bahasa Indonesia memiliki penutur asli
terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950 orang yang tersebar di luar
negeri. Bahkan, Ketua DPR RI dalam sidang ASEAN Inter-Parliamentary
assembly (AIPA) ke-32 pada 2011 mengusulkan bahasa Indonesia sebagai salah satu
bahasa kerja (working language) dalam sidang-sidang AIPA. Fakta-fakta tersebut mendukung usaha peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional yang sedang digalang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). BIPA adalah program pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia (berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan) bagi penutur asing.
Salah satu tugas fungsi badan bahasa (Kemdikbud), yaitu menginternasionalisasikan bahasa Indonesia. Fungsi itu tentu terkait dengan ikhtiar kita mengajar bahasa Indonesia pada penutur asing," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Mahsun.
Antusiasme warga negara lain, terutama mahasiswa asing, terhadap bahasa Indonesia sangat tinggi. Hal tersebut diakui Ketua Satgas Program Darmasiswa Republik Indonesia (DRI), Pangesti Wiedarti. Pangesti mengatakan, dalam Program DRI, bahasa Indonesia menjadi jurusan favorit para peserta (survei tahun 2012: 65% bahasa Indonesia; 30% seni-budaya, culinary & tourism 3%, lain-lain 2%). Program DRI adalah program beasiswa bagi mahasiswa asing yang negaranya memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, untuk belajar di Indonesia. .
BIPA dipelajari oleh semua mahasiswa Darmasiswa RI yang belajar di 46 hingga 59 universitas di Indonesia. Tiap tahun ada sekitar 700 mahasiswa asing dari sekitar 77 negara yang belajar seni, budaya, dan bahasa Indonesia juga bidang-bidang lain seperti tourism dan hospitality.
Pengajar BIPA tentu tidak boleh sembarang orang. Mahasiswa maupun dosen bisa menjadi pengajar/tutor BIPA setelah memenuhi persyaratan tertentu.
Khusus bidang Pengajaran BIPA yang ditawarkan Ditjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud mensyaratkan dosen yang menjadi calon pengajar BIPA harus menguasai metode dan teknik dan strategi pengajaran serta pembelajaran BIPA. Hal ini menjadi kewajiban, sebab mengajar BIPA berbeda sekali dengan mengajar bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama/kedua. Selain itu, dosen juga harus mempunyai pengalaman mengajar mata kuliah BIPA setidaknya dua tahun.
Pengetahuan tentang multikultural Indonesia juga harus dikuasai. Para dosen ini harus mendapat izin dari Kajur-Kaprodi, Dekan, dan Rektor untuk meninggalkan tugas di kampus selama 4 bulan, dan semua ihwal administrasi harus diurus sebelum tes wawancara," ujar Pangesti yang juga anggota tim SAME-Dikti BIPA.
Sementara untuk mahasiswa yang disiapkan menjadi pengajar/tutor BIPA, mereka harus mempunyai pengetahuan kebahasaan dan keterampilan mengajar. Dalam mata kuliah BIPA, mahasiswa belajar Pemahaman Lintas Budaya di mana mahasiswa harus aktif mencari informasi tentang negara-negara tetangga dalam hal budaya dan bahasanya, yang pada umumnya merujuk ke negara-negara yang bekerjasama dengan RI dalam Program Darmasiswa RI. Mahasiswa juga harus mempelajari kurikulum, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran BIPA serta
Penutur asing yang sudah mengikuti Program BIPA akan diuji kompetensinya. Jika evaluasi bagi penutur asli bahasa Indonesia adalah melalui Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), maka untuk menguji penutur asing diperlukan piranti tes tersendiri, umumnya bisa disebut Uji Kompetensi BIPA (UKBIPA). UKBIPA dapat ditempuh mahasiswa asing setelah mahir berbahasa Indonesia, setidaknya setelah satu semester belajar .
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bahasa
adalah suatu sistem atau cara yang digunakan oleh sekelompok orang atau
masyarakat dalam menyampaikan ide, gagasan, pikiran, perasaan terhadap sesuatu
atau orang lain. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. bahasa
daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan dalam suatu wilayah dalam sebuah
negara kebangsaan, baik itu pada suatu daerah kecil negara bagian federal atau
provinsi ataupun daerah yang lebih luas.
Fungsi bahasa Indonesia berdasarkan kedudukan bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu:
a)
Bahasa
resmi kenegaraan,
b)
Bahasa
pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
c)
Bahasa
resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
d)
Bahasa
resmi di dalam pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada dasarnya mahasiswa telah memahami
penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena
bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter
setiap mahasiswa.
Mahasiswa juga dituntut untuk mengerti bagaimana menulis karya ilmiah dengan Bahasa Indonesia dengan susunan kalimat dan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Dan dapat menuliskan susunan suatu karya ilmiah dengan baik dan benar.
Mahasiswa juga dituntut untuk mengerti bagaimana menulis karya ilmiah dengan Bahasa Indonesia dengan susunan kalimat dan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Dan dapat menuliskan susunan suatu karya ilmiah dengan baik dan benar.
SARAN
Bertolak dari materi Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia ,Sebaiknya kita perlu banyak membaca
serta memahami kajian dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah itu sendiri.
Serta adanya peran dari dosen pembimbing dan kerjasama antara mahasiswa, agar
tercipta mahasiswa yang handal dan profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar