Senin, 18 November 2013

Konsep Pendidikan Sepanjag Hayat




          PSH bertumpuh pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan. PSH merupakan suatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. PSH didefinisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan,ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai yang paling tua.
          PSH bukan suatu pendidikan yang berstruktur, melainkan suatu prinsip yang menjadi dasar yang menjiwai seluruh organisasi sistem pendidikan yang ada. 
Alasan perlu di galakkannya PSH
          Belajar berlangsung sepanjang hidup
          Sekolah tradisional tidak dapat  memberikan bekal kerja yang coraknya semakin tidak menentu dan cepat berubah
          Pendidikan masa balita berperan penting sebagai pondasi pembentukan kepribadian dan aktualisasi diri. Sekolah tidak dapat mengisi pendidikan dimasa balita ini.
          Sekolah tradisional mengganggu pemerataan keadilan untuk memperoleh kesempatan berpendidikan.
          Biaya  penyelenggaraan sekolah tradisional  sangat mahal
4. Kemandirian Dalam Belajar
          a.  Arti dan Prinsip yang Melandasi
           Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas  belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan  sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran.
           Prinsipnya bahwa individu yang belajar hanya akan sampai pada perolehan hasil belajar, mulai keterampilan, pengembangan penalaran, pembentukan sikap sampai pada penemuan diri sendiri  setelah dia mengalami proses perolehan hasil belajar tersebut.
b. Alasan yang Menopang
Alasan yang menopang atau memperkuat konsep kemandirian dalam belajar  (Conny Semiawan) adalah sbb:
          1.  Perkembangan IPTEK  berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik (khusus guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
          2. Penemuan IPTEK tidak mutlak benar  100%, sifatnya  relatif. Semua teori mungkin tertolak atau gugur setelah ditemukan data baru yang sanggup membuktikan kekeliruan teori tersebut. Untuk menghadapi kondisi seperti itu perlu ditanamkan sikap ilmiah kepada peserta didik seperti keberanian bertanya,berpikir kritis, dan analitis dalam menemukan sebab-sebab dan pemecahan masalah
          3. Para ahli psikologi umumnya  berpendapat, bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak  jika disertai dengan contoh – contoh konkret dan wajar sesuai dengan kondisi yang dihadapi dengan mengalami dan memperaktekkan sendiri.
          4. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran pengembangan konsep seyogianya tidak terlepas dari pengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
Kemandirian dalam belajar membuka kemungkinan terhadap lahirnya calon-calon insan pemikir yang manusiawi serta menyatu dalam pribadi yang serasi dan seimbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar