•
PSH bertumpuh pada keyakinan bahwa pendidikan
itu tidak identik dengan persekolahan. PSH merupakan suatu proses
berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. PSH didefinisikan sebagai
tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman
pendidikan,ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang
paling muda sampai yang paling tua.
•
PSH bukan suatu pendidikan yang berstruktur,
melainkan suatu prinsip yang menjadi dasar yang menjiwai seluruh organisasi
sistem pendidikan yang ada.
Alasan perlu di galakkannya PSH
•
Belajar berlangsung sepanjang hidup
•
Sekolah tradisional tidak dapat memberikan bekal kerja yang coraknya semakin
tidak menentu dan cepat berubah
•
Pendidikan masa balita berperan penting sebagai
pondasi pembentukan kepribadian dan aktualisasi diri. Sekolah tidak dapat
mengisi pendidikan dimasa balita ini.
•
Sekolah tradisional mengganggu pemerataan
keadilan untuk memperoleh kesempatan berpendidikan.
•
Biaya
penyelenggaraan sekolah tradisional
sangat mahal
4. Kemandirian Dalam Belajar
•
a. Arti
dan Prinsip yang Melandasi
•
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai
aktivitas belajar yang berlangsungnya
lebih didorong oleh kemauan sendiri,
pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran.
•
Prinsipnya bahwa individu yang belajar hanya
akan sampai pada perolehan hasil belajar, mulai keterampilan, pengembangan
penalaran, pembentukan sikap sampai pada penemuan diri sendiri setelah dia mengalami proses perolehan hasil
belajar tersebut.
b. Alasan yang Menopang
Alasan yang menopang atau memperkuat konsep
kemandirian dalam belajar (Conny
Semiawan) adalah sbb:
•
1.
Perkembangan IPTEK berlangsung
semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik (khusus guru)
mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
•
2. Penemuan IPTEK tidak mutlak benar 100%, sifatnya relatif. Semua teori mungkin tertolak atau
gugur setelah ditemukan data baru yang sanggup membuktikan kekeliruan teori
tersebut. Untuk menghadapi kondisi seperti itu perlu ditanamkan sikap ilmiah
kepada peserta didik seperti keberanian bertanya,berpikir kritis, dan analitis
dalam menemukan sebab-sebab dan pemecahan masalah
•
3. Para ahli psikologi
umumnya berpendapat, bahwa peserta didik
mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh – contoh konkret
dan wajar sesuai dengan kondisi yang dihadapi dengan mengalami dan
memperaktekkan sendiri.
•
4. Dalam proses pendidikan dan pembelajaran
pengembangan konsep seyogianya tidak terlepas dari pengembangan sikap dan
penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
Kemandirian dalam belajar
membuka kemungkinan terhadap lahirnya calon-calon insan pemikir yang manusiawi
serta menyatu dalam pribadi yang serasi dan seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar