(24) Haruskah aku tersenyum penuh bahagia karena menjadi sahabatmu, atau menangis dalam perih derita, karena tak bisa lebih dari itu.
(25) Di antara jemarimu, diciptakan ruang kosong, agar ada tempat untuk diisi oleh jemariku.
(26) Jangan bilang kamu mencintaiku, kecuali dengan kesungguhan. Karena bisa saja aku melakukan hal yang paling gila, dengan mempercayainya.
(27) Memikirkanmu, aku jadi malas tidur. Soalnya, hidupku kini jauh lebih indah dari impian manapun.
(28) Aku selalu berusaha tak menangis karenamu, karena setiap butir yang jatuh, hanya makin mengingatkan, betapa aku tak bisa melepaskanmu.
(29) Kamu ga pernah bisa kuusir dari pikiranku. Ya udah, mungkin tempatmu emang di sana.
(30) Ketika kamu menutup diri, aku tau bukan untuk membuatku pergi. Kamu cuma ingin tahu, apakah aku cukup kuat untuk membukanya. (Yang ini sok PD kekna ya)
(31) Aku sadar, mencintaimu sama saja menyerahkan padamu kekuatan untuk menghancurkanku. Tapi aku percaya, kau tak akan menggunakannya untuk itu.
(32) Kamu tau, napa aku sedih tadi malam? Aku duduk di dekat seseorang yang paling berarti buatku, namun aku sadar baginya aku mungkin tak berarti apapun. (Yang ini, kalo dia punya rasa dikiiiit aja, pasti dibales deh).
(33) Tak mungkin aku berhenti mencintaimu. Aku hanya bisa belajar hidup tanpamu.
(34) Aku ingat kamu ketika seneng, karena aku selalu ingin berbagi kebahagiaan denganmu. Ingat kamu ketika sedih, karena kamu orang yang selalu mengerti perasaanku. Ingat kamu ketika ketawa ato nangis, karena kamu selalu membuat tawaku semakin lebar, dan membuat air mataku berhenti keluar.
(35) Walau kau buat aku menangis, aku tetap mengkhawatirkan keadaanmu. Walau kau semakin acuh, aku malah makin merindukanmu. Bahkan jika kau sebenarnya telah beralih kepada yang lain, aku akan berusaha berbahagia untukmu
Arahkan
langkah langkah itu ke $enja terindah, antara kau dan aku, dan matahari yang
tenggelam..
• Kau dan u$ahamu yang tak juga menamatkan bo$anku, membuatku ter$impul, dan (mungkin) mera$a bangga karena aku bi$a menjadi aku.
• Belum bia$a untuk bia$a. belum bi$a hanya $ekedar bicara bukan cinta. Entah mengapa, hatiku berkata,”belum $aatnya”.
• Terkadang jawaban nya hanya $atu. ter$embunyi di relung hati, terjebak dalam mimpi.
• Mera$a $ebentar lagi kakiku akan melangkah ke arahmu….$eperti mataku dibuka, hatiku ditenangkanNya $edikit demi $edikit.
• Ingatkah kata katamu tentang cinta? betapa kau $angat mencintainya? bahkan bintang pun meredup karenanya.
• Kamu tahu? hanya kamu yang bi$a membuat ku terbang jauh…..benar benar membuat ku percaya. Lupa dengan $ayapku yang patah.
• “kau tau? pengejaranku tak juga berakhir. Entah mengapa aku ma$ih juga menginginkan pengakuanmu..”
• Menginginkanmu, $eperti menginginkan udara $ejuk di$aat mu$im pana$. Ingin kamu $elalu ada.
• Kau di$ana, yang menengok, hanya jika dipanggil $aja..dan ia, yang $udah berhenti memanggilnya, di $etiap langkahnya yang tak beragenda.
• Ku teru$ berjalan, ku teru$ melangkah, ku tau kau tau aku ada.
• Tanganku benar benar tak berjabat denganmu…ber$entuhan $aja nampaknya tidak. Kau yang $ungguh luar bia$a jauhnya.
• Untuk terakhir kalinya tuk memanggil namamu.. membiarkanmu.. merelakankan kita.. (tidak lagi) mencintaimu..
• Jauh di$ana, di belahan $amudra, aku terkadang berfikir mengenai $eribu kemungkinan, na$ib hanya mempermainkan kita?
• Bener bener tak tahu bata$ itu dimana…yang ia kira ra$a itu fana, ternyata ma$ih bi$a membuatnya menangi$ juga.
• Mungkin jiwanya memang haru$ bertemu dengan ia yang $elalu memenuhi pikirannya puluhan purnama.
• Ternyata tadi malam, pera$aan itu hilang ber$ama lelahku. Tak lagi kura$akan ombak yang dulu bermain di relung hati, menggelitik $unyi….
• Untuk $ekejap kau melinta$i benakku, hanya $ekejap pera$aan itu kembali nyata, $ekejap $aja………lalu menghilang.
• “Hati bila dipaka$akan pa$ti takkan baik” ~ pelan pelan $aja / Kotak
• $aat jatuh cinta, kita melayang. $aat cinta membala$, untuk $ekejap, me$ki hanya $ekejap……..kaki ini tak menjejak.
• Ribuan bintang kutelu$uri, mencari pe$an yang mungkin ter$irat jika ku teliti. Tapi ternyata ratu$an malam itu tak berarti.
• Dan me$kipun berjuta kata cinta, penye$alan, yang aku perlukan hanya kau..ada di$ini..ber$amaku.
• Kata katamu yang tak pernah romanti$.. tak pernah puiti$.. tak juga $adi$..
• Kamu tahu? hanya kamu yang bi$a membuat ku terbang jauh…..benar benar membuat ku percaya. Lupa dengan $ayapku yang patah.
• Ribuan bintang kutelu$uri, mencari pe$an yang mungkin ter$irat jika ku teliti. Tapi ternyata ratu$an malam itu tak berarti.
• Dan me$kipun berjuta kata cinta, penye$alan, yang aku perlukan hanya kau..ada di$ini..ber$amaku.
• Kata katamu yang tak pernah romanti$.. tak pernah puiti$.. tak juga $adi$..
• Aku lelah berdan$a dengan malam, tapi tak juga terlelap. Kau langit ku terindah, membuatku teru$ menatap bintang.
• Kamu membuat ku terjun ke lautan tanpa tenggelam. Langit $enja terindah $ebelum matahari terbenam.
• Belajar mencintaimu, membuatku tercekat, tenggelam…Dan dalam $ekejap menatap rangkaian kata kata mu, aku kembali ke permukaan.
• $eperti memegang $e$uatu yang $angat berharga, yang membuat tanganmu bergetar bahagia, tapi tahu itu takkan lama, karena milikmu bukan dia.
• Cepatlah datang $ayang, cepatlah bawa aku pulang, cepatlah arahkan kakimu ke arah ku..
• Harapan itu, ra$a yang menggelitik $edikit di perut, $enyum yang datang tanpa ala$an, $e$aat lagi akan menghilang
• “$elamat malam $ayang..” kata kata yang berlarian, tak juga bi$a keluar, belum bi$a terucapkan, ter$impan di ujung lidah……..dan terdiam.
• $emua yang dimulai cepat, berakhir cepat.
• Kau dan u$ahamu yang tak juga menamatkan bo$anku, membuatku ter$impul, dan (mungkin) mera$a bangga karena aku bi$a menjadi aku.
• Belum bia$a untuk bia$a. belum bi$a hanya $ekedar bicara bukan cinta. Entah mengapa, hatiku berkata,”belum $aatnya”.
• Terkadang jawaban nya hanya $atu. ter$embunyi di relung hati, terjebak dalam mimpi.
• Mera$a $ebentar lagi kakiku akan melangkah ke arahmu….$eperti mataku dibuka, hatiku ditenangkanNya $edikit demi $edikit.
• Ingatkah kata katamu tentang cinta? betapa kau $angat mencintainya? bahkan bintang pun meredup karenanya.
• Kamu tahu? hanya kamu yang bi$a membuat ku terbang jauh…..benar benar membuat ku percaya. Lupa dengan $ayapku yang patah.
• “kau tau? pengejaranku tak juga berakhir. Entah mengapa aku ma$ih juga menginginkan pengakuanmu..”
• Menginginkanmu, $eperti menginginkan udara $ejuk di$aat mu$im pana$. Ingin kamu $elalu ada.
• Kau di$ana, yang menengok, hanya jika dipanggil $aja..dan ia, yang $udah berhenti memanggilnya, di $etiap langkahnya yang tak beragenda.
• Ku teru$ berjalan, ku teru$ melangkah, ku tau kau tau aku ada.
• Tanganku benar benar tak berjabat denganmu…ber$entuhan $aja nampaknya tidak. Kau yang $ungguh luar bia$a jauhnya.
• Untuk terakhir kalinya tuk memanggil namamu.. membiarkanmu.. merelakankan kita.. (tidak lagi) mencintaimu..
• Jauh di$ana, di belahan $amudra, aku terkadang berfikir mengenai $eribu kemungkinan, na$ib hanya mempermainkan kita?
• Bener bener tak tahu bata$ itu dimana…yang ia kira ra$a itu fana, ternyata ma$ih bi$a membuatnya menangi$ juga.
• Mungkin jiwanya memang haru$ bertemu dengan ia yang $elalu memenuhi pikirannya puluhan purnama.
• Ternyata tadi malam, pera$aan itu hilang ber$ama lelahku. Tak lagi kura$akan ombak yang dulu bermain di relung hati, menggelitik $unyi….
• Untuk $ekejap kau melinta$i benakku, hanya $ekejap pera$aan itu kembali nyata, $ekejap $aja………lalu menghilang.
• “Hati bila dipaka$akan pa$ti takkan baik” ~ pelan pelan $aja / Kotak
• $aat jatuh cinta, kita melayang. $aat cinta membala$, untuk $ekejap, me$ki hanya $ekejap……..kaki ini tak menjejak.
• Ribuan bintang kutelu$uri, mencari pe$an yang mungkin ter$irat jika ku teliti. Tapi ternyata ratu$an malam itu tak berarti.
• Dan me$kipun berjuta kata cinta, penye$alan, yang aku perlukan hanya kau..ada di$ini..ber$amaku.
• Kata katamu yang tak pernah romanti$.. tak pernah puiti$.. tak juga $adi$..
• Kamu tahu? hanya kamu yang bi$a membuat ku terbang jauh…..benar benar membuat ku percaya. Lupa dengan $ayapku yang patah.
• Ribuan bintang kutelu$uri, mencari pe$an yang mungkin ter$irat jika ku teliti. Tapi ternyata ratu$an malam itu tak berarti.
• Dan me$kipun berjuta kata cinta, penye$alan, yang aku perlukan hanya kau..ada di$ini..ber$amaku.
• Kata katamu yang tak pernah romanti$.. tak pernah puiti$.. tak juga $adi$..
• Aku lelah berdan$a dengan malam, tapi tak juga terlelap. Kau langit ku terindah, membuatku teru$ menatap bintang.
• Kamu membuat ku terjun ke lautan tanpa tenggelam. Langit $enja terindah $ebelum matahari terbenam.
• Belajar mencintaimu, membuatku tercekat, tenggelam…Dan dalam $ekejap menatap rangkaian kata kata mu, aku kembali ke permukaan.
• $eperti memegang $e$uatu yang $angat berharga, yang membuat tanganmu bergetar bahagia, tapi tahu itu takkan lama, karena milikmu bukan dia.
• Cepatlah datang $ayang, cepatlah bawa aku pulang, cepatlah arahkan kakimu ke arah ku..
• Harapan itu, ra$a yang menggelitik $edikit di perut, $enyum yang datang tanpa ala$an, $e$aat lagi akan menghilang
• “$elamat malam $ayang..” kata kata yang berlarian, tak juga bi$a keluar, belum bi$a terucapkan, ter$impan di ujung lidah……..dan terdiam.
• $emua yang dimulai cepat, berakhir cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar