Minggu, 17 November 2013

Dimensi-Dimensi Hakikat Mausia serta Potensi, Keunikan, dan Dinamikannya.




           Ada 4 macam dimensi hakikat manusia yaitu :
1.     Dimensi keindividualan
2.     Dimensi kesosialan
3.     Dimensi kesusilaan
4.     Dimensi keberagamaan
1. Dimensi Keindividualan
    Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri merupakan ciri yang sangat esensial dari adanya individualitas pada diri manusia.
    Setiap anak memiliki dorongan untuk mandiri yang sangat kuat meskipun disisi lain pada anak terdapat rasa tidak berdaya sehingga memerlukan pihak lain yaitu Pendidik
Ø Pola pendidikan yang diharapkan adalah yang demokrtais. Guru mendorong peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
Ø Pola pendidikan yang menghambat perkembangan individualitas  misalnya yang bersifat otoriter dalam hubungan ini desebut pendidikan yang patologis. Dalam pengembangan individualitas melalui pendidikan tidak dibenarkan jika pendidik memaksakan  keinginannya pada subyek  didik. Tugas pendidik hanya menunjukkan  jalan dan mendorong  subyek didik bagaimana cara  memperoleh sesuatu dalam mengembangkan diri  dengan berpedoman pada prisip ing ngarso sungtulodo, imadya mangun karso, tutwuri handayani
2. Dimensi Kesosialan
     Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia  tampak lebih jelas pada dorongan untuk bergaul. Adanya dorongan untuk bergaul setiap orang ingin bertemu sesamanya.
3.     Dimensi Kesusilaan
     Kesusilaan bersal dari kata su dan sila yang artinya kepantasan yang lebih tinggi. Akan tetapi didalam kehidupan bermasyarakat orang tidak cukup hanya berbuat yang pantas.
     Ada dua macam istilah  yang mempunyai konotasi yang berbeda  yaitu
      1. Etiket (persoalan kepantasan dan kesopanan)
      2. Etika  (persolan kebaikan)
          Orang berbuat jahat misalnya  berarti melanggar  hak orang lain  dan dikatakan tidak beretika atau tidak bermoral. Sedangkan tidak sopan diartikan  sebagai tidak beretiket. Jadi jika etika dilanggar ada orang lain yang merasa dirugikan. Sedangkan pelanggaran etiket  haya mengakibatkan ketidak senangan orang lain.
          
     
4. Dimensi Keberagamaan
     Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius. Manusai memerlukan agama demi keselamatan hidupnya . Dapat dikatakan bahwa agama menjadi sandaran vertikal  manusia.
     Oleh karena itu anak pelu diberikan pendidikan agama. Pendidikan agama seyogianya menjadi tugas orang tua dalam lingkungan  keluarga . Karena pendidikan agama adalah persoalan afektif  dan kata hati. Pesan-pesan agama harus tersalur dari hati ke hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar